Manajemen Pemeliharaan

Pengertian – pengertian :
Perawatan / Pemeliharaan :
Adalah kegiatan rutin yang diulang - ulang yang diperlukan untuk menjaga agar suatu fasilitas ada dalam keadaan yang sama dengan kondisi awalnya.

Reparasi
Adalah kegiatan restorasi suatu fasilitas untuk mencapai kondisi yang mendekati kondisi awalnya dengan melakukan penggantian suku cadang, overhaul, atau memproses kembali material yang telah mengalami deteriorisasi / keausan / kelelahan.

Apa yang akan terjadi apabila perawatan tidak dilakukan dengan semestinya ?
•Operasi yang tidak menjamin akan keselamatan;
•Waktu produksi yang menurun;
•Kehilangan daya;
•Panas, penerangan dan factor - faktor lainnya.

Apabila kita mengetahui rencana pelaksanaan perawatan, maka kita dapat menentukan control yang dibutuhkan agar biaya tenaga kerja dan material ada dalam batas - batas yang telah dianggarkan, tercapainya jadual waktu penyele-saian pekerjaan serta didapatkannya hasil pekerjaan yang berkualitas.
Manajer perawatan modern adalah seorang ahli dalam bidang “engineering” yang memiliki pengetahuan yang sangat luas akan listrik, elektronika, mekanik dan prinsip prinsip hidrolik; selain itu dia merupakan seorang manajer yang mampu bertindak sebagai perencana, organisator, motivator, pekerja yang baik, pengawas dan innovator.

Mengorganisasikan kegiatan perawatan
Pengorganisasian kegiatan perawatan memerlukan penerapan metode manajemen maupun pemikiran yang sistematis. Seluruh tehnik maupun peralatan (tools) manajemen dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan perawatan tersebut.

Elemen - elemen dasar dari Sistem Manajemen Umum
•menyiapkan kebijaksanaan dan tujuan;
•menentukan tanggung jawab dan kewajiban;
•merencanakan kegiatan;
•merinci dan mendefinisikan organisasi;
•menyusun staf dan pelatihan;
•menyiapkan prosedur pembukuan dan anggaran;
•mengamankan dan mengawasi dana;
•menyelenggarakan evaluasi dan mengkaji - ulang prestasi kegiatan.

Kerangka suatu program perawatan
•Tanggung jawab perawatan;
•Organisasi;
•Program kerja dan pengaturannya;
•Pendanaan dan pembukuan.

Kerangka ini dapat digunakan sebagai checking terhadap fungsi-fungsi perawatan yang telah ada untuk mengkajinya ataupun memperbaikinya.

Program perawatan harus dikelola dan dipersiapkan secara efektif
Suatu program untuk dapat menjadi lebih efektif, harus dituliskan dan didistribusikan kepada mereka yang berkepentingan atau terkait dengan pelaksanaan program ini.

Keuntungan lainnya dari program tertulis adalah, pada waktu penulisannya, ada kesempatan untuk menentukan nilai relatif dari tiap bagiannya sehingga dapat dibuat program yang lebih sempurna.

Perencanaan perawatan yang efektif
Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan lintasan kegiatan. Perencanaan perawatan yang efektif mengikut sertakan pengembangan lintasan kegiatan yang mencakup seluruh kegiatan pe-rawatan, reparasi dan pekerjaan konstruksi.

Faktor - faktor yang menunjang perencanaan
•lingkup pekerjaan;
•lokasi pekerjaan;
•prioritas pekerjaan;
•metode yang digunakan;
•kebutuhan material;
•kebutuhan peralatan;
•kebutuhan tenaga trampil;
•kebutuhan tenaga kerja.

Mengidentifikasi permasalahan
Untuk dapat mengerti dan menghayati perencanaan perawatan, kita harus mengakui bahwa pada umumnya seluruh pekerjaan perawatan harus direncanakan.

Kendala yang ada pada perencanaan perawatan yang tidak lengkap dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
•komunikasi,
•material,
•interfensi,
•kelebihan tenaga kerja.

Untuk mendapatkan perencanaan perawatan yang efektif, diperlukan beberapa persyaratan awal, antara lain :
•Sistem permintaan pekerjaan (work order system);
•Sistem pencatatan waktu kegiatan (time keeping system);
•Pengaturan material (material control)

Perawatan Kapal Terencana
Tujuan
Agar
•Umur kapal panjang
•Nilai jual tinggi
•Produktif
•Aman

Umur kapal panjang
•Bertahan minimal sampai dengan rencana usia kapal ( life time )

Nilai jual tinggi
•Kepercayaan pemakai jasa angkutan, pihak asuransi semakin mantap.
•Operator kapal semakin percaya diri.
•Pemilik kapal semakin tidak ragu memasarkan jasa angkutannya.
•Di atas nilai rata-rata harga jual kapal sejenis dan seukuran.
•Armada kapalnya mampu bersaing.

Produktif
•Pengoperasian kapal optimal.
•Biaya perawatan terkendali.
•Waktu pelaksanaan perawatan terkendali (tidak berlarut larut)
•Pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan tambahan yang tidak di perkirakan sebelumnya dan membutuhkan dana besar akan dapat ditekan.
•Terhindarnya penundaan perbaikan karena keterbatasan dana.
•Membantu kelancaran kerja pihak galangan dan operator kapal dalam merawat dan memperbaiki kapal.

Aman
•Menghindari timbulnya kecelakaan.
•Mencegah timbulnya pencemaran laut.
•Menghindari bahaya kapal tenggelam akibat kebocoran.
•Menghindari bahaya kebakaran.
•Menghindari bahaya tubrukan
•Menghindari kesulitan dalam menghadapi ”Port State Control”

Mekanisme pengelolaan
Pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan perawatan kapal :
•Pemilik kapal yang pada umumnya menunjuk petugas dari perusahaan konsultan dan
•supervisi biasanya disebut ”Owner Surveyor” (OS)
•Petugas dari Galangan Kapal yang pada umumnya diwakili oleh Bagian Quality Control ( QC ).
•Petugas dari Badan Klasifikasi yang disebut Class Surveyor ( CS ).
•Petugas dari Pemerintah bendera kapal disebut Marine Inspector (MI).

Kewajiban pihak - pihak terkait

Kewajiban Pemilik Kapal :
•Mengusahakan agar kapal yang dimilikinya selalu memenuhi ketentuan klasifikasi dan peraturan perundang - undangan pemerintah yang berlaku sesuai negara bendera kapal yang dipakainya (Convenient flag)

Kewajiban Owner Surveyor :
•Memberitahukan ke Badan Klasifikasi bila dalam pengoperasian kapalnya terjadi kerusakan atau kejadian lainnya yang mempengaruhi kondisi kapal berkaitan dengan ketentuan klasifikasi kapal ataupun kondisi keselamatan kapal.
•Memperhatikan dan melaksanakan ketentuan / rekomendasi dari klasifikasi dengan benar dalam waktu yang telah ditetapkan oleh Class Surveyor (sebagaimana tercantum dalam sertifikat klasifikasi dan laporan survey)
•Mengatur pelaksanaan survey di lapangan untuk menghindari tumpang tindih antara survey kelas dan survey oleh MI.
•Dapat mengarahkan perbaikan kapal dengan ketentuan yang lebih keras dari di atas.
•Bertugas melaksanakan pengawasan selama pelaksanaan pekerjaan per-baikan berlangsung bersama petugas dari QC Galangan Kapal.
•Memahami etika profesi CS Badan Klasifikasi.

Kewajiban pihak Galangan Kapal dan Sub - Kontraktornya.
•Melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian kontrak yang terlebih dahulu dicantumkan adanya keharusan untuk memenuhi ketentuan badan klasifikasi dan peraturan pemerintah negara bendera kapal yang berlaku.
•Melaksanakan permintaan khusus lainnya yang berkaitan dengan kenyamanan dan kerapihan kapal.
•Melaksanakan dengan baik pekerjaan - pekerjaan terutang sebagaimana tercantum dalam repair list.
•Menyelesaikan pekerjaan perbaikan kapal dengan tepat waktu.
•Menghindari timbulnya kecelakaan pada kegiatan perbaikan kapal.
•Melaksanakan manajemen galangan sesuai dengan standar ISO.
•Mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh karyawannya didasarkan standar mutu dari Galangan yang bersangkutan dan ketentuan badan klasifikasi dan peraturan pemerintah negara bendera kapal yang dipakai serta ketentuan perjanjian perbaikan yang telah disepakati dan ditanda tangani bersama.
•Menyiapkan pekerjaan, pengujian, dsb. Untuk diperiksa oleh OS, CS maupun MI.

Kewajiban pihak Operator Kapal
•Menyiapkan daftar perbaikan kapal (repair list) dengan cara yang benar dilandasi ketentuan badan klasifikasi.
•Menyiapkan daftar suku cadang yang dibutuhkan untuk perawatan dan perbaikan kapal.

Diagram Mekanisme Hubungan OS, QC, CS & MI:

Selanjutnya : Manajemen Pemeliharaan 2

Manajemen Pemeliharaan

Manajemen Pemeliharaan

1 Komentar Untuk "Manajemen Pemeliharaan"