OLAH GERAK KAPAL
OLAH GERAK
Mengolah gerak kapal dapat diartikan :
Sebagai menguasai kapal baik dalam keadaan diam maupun bergerak untuk mencapai tujuan pelayaran seaman dan seefisian mungkin, dengan mempergunakan sarana yang terdapat di kapal itu seperti mesin,kemudi dan lain-lain.
Sebagai menguasai kapal baik dalam keadaan diam maupun bergerak untuk mencapai tujuan pelayaran seaman dan seefisian mungkin, dengan mempergunakan sarana yang terdapat di kapal itu seperti mesin,kemudi dan lain-lain.
Sarana Olah Gerak Kapal :
Semua peralatan di kapal yang dapat digunakan untuk mengolah gerak kapal sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Faktor faktor yang harus diperhatikan sewaktu Olah Gerak
1. Faktor-faktor yang datang dari luar kapal
◈ Keadaan Angin
◈ Keadaan arus bergelombnag
◈ Kedalaman dan Lebar perairan
◈ Jarak dari Kapal-kapal lain
◈ Penjang dermaga u/ tempat sandar
2. Faktor-faktor dari dalam kapal dibawah garis air
◈ Sarat kapal mendongak / menungging
◈ Pertumbuhan tiram (Kulit kapal kotor)
◈ Macam-macam baling-baling dan berupa jumlahnya
◈ Daun kemudi dan bentuk abdan kapal di bawah air
3. Faktor-faktor dari dalam kapal diatas garis air
◈ Bentuk badan kapal dan bagian yang menangkap angin
◈ Macam alat penggerak kapal (motor uap turbin)
◈ Berat Kapal (W) dan cara pemuatannya
Faktor pengaruh keadaan susunan muatan pada waktu olah gerak adalah : Apabila kapal dalam bermuatan penuh akan lebih baik dari pada kapal dalam keadaan kosong, jika pembagian muatan dalam arah membujur, maka bagian depan dan bagian belakang lebih berat dari bagian tengah, sehingga kapal agak susah dibelokkan dab bila sudah belok sukar dikembalikan (ditahan)
Baling-baling kapal putar kanan adalah
Apabila kapal bergerak maju baling baling berputar ke kanan searah jarum jam bila dilihat dari belakang kapal.
Baling-baling kapal putar ke kiri adalah
Apabila kapal bergerak maju baling baling berputar ke kiri berlawanan arah jarum jam bila dilihat dari belakang kapal.
Penataan Kemudi ikut menentukan faktor keselamatan kapal sehingga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam solas :
1.Waktu yang diperlukan untuk mengubah kedudukan kemudi cikar kanan kecikar kiri atau sebaliknya, harus tidak lebih dari 280°, dengan mesin kecepatan penuh.
2.Kapal harus dilengkapi dengan penataan kemudi darurat, dan waktu yang diperlukan untuk merubah kedudukan dari 200° kanan ke 200° kiri atau sebaliknya, tidak lebih dari 60 detik, dengan mesin kecepatan setengah atau minimal 7 knots
3. Luas permukaan daun kemudi adalah 2% dari luas bidang simetri kapal kapal.
Persiapan kapal meninggalkan pelabuhan :
1. Periksa GM kapal.
2. Lihat Draft & catat dalam jurnal.
3. Apakah muatan yang berada di atas Deck sudah di ikat kuat kuat.
4. Satu jam sebelumnya KKM dan perwira lainnya diberitahu (OHN).
5. Kemudi, telegrap, suling dianjungan dan sebagainya stand by.
6. Jam di anjungan dan Jam di Kamar Mesin di cocokan.
7. Pesawat bantu navigasi dihidupkam seperti radar dan sotnas.
8. Peta rencana dan Peta penjelasan disiapkan.
9. Rambu rambu penuntun diperhatikan
10. Daftar arus dan pasang surut diperhatikan.
11. Daftar daftar disiapkan pada saat kapal bertolak untuk mencegah benturan antara lambung denga dermaga.
12. Tangga pandu disiapkan.
13. Periksa dan siapkan dokumen dokumen kapal.
14. Setelah semua naik, tangga akomodasi dinaikkan.
Olah gerak menolong orang jatuh dilaut
1. Bila seseorang melihat sendiri orang jatuh ke laut diharuskan :
◈ Berteriak dgn keras “Seseorang jatuh ke laut” di labung kanan/ kiri.
◈ Melemparkan pelampung penolong yang berdekatan dengan si korban.
◈ Terus menerus mengawasi si korban
2. Tindakan Nakhoda atau perwira jaga
◈ Menghentikan mesin dan kemudi diputar arah ke arah orang yang jatuh tersebut.
◈ Kapal diputar kembali sampai ke tempat posisi korban (pelampung).
◈ Naikan bendera semboyan “O” roll orang jatuh ke laut.
◈ Tindakan dalam menolong korban harus cepat dan aman bila cuaca baik dan kapal di olah gerak untuk berhenti diatas angin sedekat mungkin dengan si korban.
◈ Bila memungkinkan menurunkan sekoci dengan diawaki oleh orang yang berpengalaman.
◈ Bila cuaca tidak memungkinkan untuk menurunkan sekoci, maka orang itu ditolong dengan tali yang diikat pada sebuah alat pengapung.
◈ Jika terjadi di perairan yang sempit dan tidak dapat berputar maka kapal diatur sampai ke tempat posisi si korban.
Istilah-istilah
◈ Shiffting = pindah tempat.
◈ Driffting = larat saat jangkar (sudut antara garis lurus dengan garis singgung pada lingkaran putar).
◈ Up & Down = Jangkar tegak terhadap air.
◈ Lee Side = dibawah angin.
◈ Slip = Perbedaan antara baling baling dengan kecepatan kapal.
◈ Shiffting = pindah tempat.
◈ Driffting = larat saat jangkar (sudut antara garis lurus dengan garis singgung pada lingkaran putar).
◈ Up & Down = Jangkar tegak terhadap air.
◈ Lee Side = dibawah angin.
◈ Slip = Perbedaan antara baling baling dengan kecepatan kapal.
Pengaruh yang timbul jika berlayar di perairan sempit + dangkal dengan kecepatan tinggi.
Menimbulkan gejala gejala:
1.Ombak haluan dan Buritan.
2.Pengurangan air diantara haluan dan buritan.
3.Ombak ini mengalir berupa arus ke belakang bersamaan dengan penurunan permukaan air ke dua sisi.
4.Arus lemah yang bekerja di perpanjang garis lunas.
5.Arus buritan yang menjurus ke depan.
6.Ombak buritan yang mendorong kapal.
7.Karena gerakan mengangguk kapal,sarat kebelakang seolah olah menjadi besar dan buritan bisa menyentuh dasar air laut sehingga menjadi kandas.
1.Ombak haluan dan Buritan.
2.Pengurangan air diantara haluan dan buritan.
3.Ombak ini mengalir berupa arus ke belakang bersamaan dengan penurunan permukaan air ke dua sisi.
4.Arus lemah yang bekerja di perpanjang garis lunas.
5.Arus buritan yang menjurus ke depan.
6.Ombak buritan yang mendorong kapal.
7.Karena gerakan mengangguk kapal,sarat kebelakang seolah olah menjadi besar dan buritan bisa menyentuh dasar air laut sehingga menjadi kandas.
Tindakan kita pada saat berlayar di air perairan sempit dan dangkal
1. Kecepatan dikurangi, cukup untuk olah gerak dan mempertahankan haluan.
2. Usahakan berlayar di poros / di tengah alur perairan jika alur tersebut lurus, jika berlayar diperairan yang berbelok perhatikan ada / tidak adanya arus.
◈ Jika tidak ada arus yang melihat belokan ditangan kanannya berjalan duluan, kapal lain menunggu.
◈ Jika ada arus kapal yang mengikuti arus berjalan duluan sedangkan kapal lainnya menunggu di belakang retting.
◈ Berlayarlah disisi paling luar dimana arus mengalir karena tempat ini dalam (jika tidak ada kpl lain).
3. Penyusulan harus dilaksanakan hati hati dijaga agar dapat mengurangi pengaruh isapan satu sama lain.
4. Pada waktu melewati perkampungan, dermaga, tempat berlabuh atau pelampung kepil kurangi lagi kecepatan mesin.
1. Kecepatan dikurangi, cukup untuk olah gerak dan mempertahankan haluan.
2. Usahakan berlayar di poros / di tengah alur perairan jika alur tersebut lurus, jika berlayar diperairan yang berbelok perhatikan ada / tidak adanya arus.
◈ Jika tidak ada arus yang melihat belokan ditangan kanannya berjalan duluan, kapal lain menunggu.
◈ Jika ada arus kapal yang mengikuti arus berjalan duluan sedangkan kapal lainnya menunggu di belakang retting.
◈ Berlayarlah disisi paling luar dimana arus mengalir karena tempat ini dalam (jika tidak ada kpl lain).
3. Penyusulan harus dilaksanakan hati hati dijaga agar dapat mengurangi pengaruh isapan satu sama lain.
4. Pada waktu melewati perkampungan, dermaga, tempat berlabuh atau pelampung kepil kurangi lagi kecepatan mesin.
Kegunaan berlabuh jangkar layang layang:
Cara ini banyak digunakan apabila kegiatan bongkar muat dilakukan hanya pdada satu sisi lambung kapal,karena angin atau arus yang kuat kapal hanya berlabuh denga satu jangkar dan sisi bawah angin (lee word) akan dilindungi agar kegiatan bongkar muat berjalan dengan baik.
Cara ini banyak digunakan apabila kegiatan bongkar muat dilakukan hanya pdada satu sisi lambung kapal,karena angin atau arus yang kuat kapal hanya berlabuh denga satu jangkar dan sisi bawah angin (lee word) akan dilindungi agar kegiatan bongkar muat berjalan dengan baik.
Kerugian berlabuh jangkar layang layar
Cara ini kurang efisien apabila angin dan arus terlalu kuat, shg kpl dpt hanyut kerena masa kapal yang besar disebabkan angin dan arus yang datangnya tegak lurus lambung kapal.
Cara ini kurang efisien apabila angin dan arus terlalu kuat, shg kpl dpt hanyut kerena masa kapal yang besar disebabkan angin dan arus yang datangnya tegak lurus lambung kapal.
Cara cara berlabuh jangkar layang layang:
1. Kapal sudah berlabuh jangkar (jangkar di let go terlebih dahulu), kemudian dari buritan di pasang tali kawat melalui lambung luar kapal menuju ke haluan dan dimasukkan melalui ulup, digantung dengan tali anak.
2. Ujung kawat masuk ulup dan dihubungkan dengan segel rantau jangkar kanan (yang di let go) kemudian rantai di area lagi secukupnya setinggi tali kawat kencang dan dibelit di buritan.
3. Kegiatan muat/bongkar dapat dilakukan pada sisi bawah angin dan posisi kawat dapat di atur dengan menghibob atau mengarea sesuai yang dikehendaki.
1. Kapal sudah berlabuh jangkar (jangkar di let go terlebih dahulu), kemudian dari buritan di pasang tali kawat melalui lambung luar kapal menuju ke haluan dan dimasukkan melalui ulup, digantung dengan tali anak.
2. Ujung kawat masuk ulup dan dihubungkan dengan segel rantau jangkar kanan (yang di let go) kemudian rantai di area lagi secukupnya setinggi tali kawat kencang dan dibelit di buritan.
3. Kegiatan muat/bongkar dapat dilakukan pada sisi bawah angin dan posisi kawat dapat di atur dengan menghibob atau mengarea sesuai yang dikehendaki.
Kapal sandar kiri angin dari depan
1. Mendekati dermaga dengan mesin maju pelan, disesuaikan dengan kecepatan / kekuatan angin / arus.Haluan sejajar dengan dermaga.
2. Kemudi kiri sedikit agar haluan mendekati dermaga.
3. Setelah mendekati dermaga kemudi ditahan tengah-tengah.
4. Dekat dengan dermaga kemudi kanan sedikit agar kapal sejajar kembali dermaga. Berikan tross depan ke dermaga
5. Hibob tros depan agar kapal tertarik ke dermaga.
6. Mendekati dermaga mesin stop. Berikan spring buritan duluan lalu tros buritan agar dapat menahan hanyutnya kapal.
1. Mendekati dermaga dengan mesin maju pelan, disesuaikan dengan kecepatan / kekuatan angin / arus.Haluan sejajar dengan dermaga.
2. Kemudi kiri sedikit agar haluan mendekati dermaga.
3. Setelah mendekati dermaga kemudi ditahan tengah-tengah.
4. Dekat dengan dermaga kemudi kanan sedikit agar kapal sejajar kembali dermaga. Berikan tross depan ke dermaga
5. Hibob tros depan agar kapal tertarik ke dermaga.
6. Mendekati dermaga mesin stop. Berikan spring buritan duluan lalu tros buritan agar dapat menahan hanyutnya kapal.
credit link : scribd.com
0 Komentar Untuk "OLAH GERAK KAPAL"
Posting Komentar