Ullage dan Innage
LIQUID CARGOES IN BULK CALCULATION
Ullage adalah Jarak tegak lurus yang diukur dari permukaan cairan sampai ke permukaan tanki.
Innage adalah Jarak tegak lurus yang diukur dari dasar tanki sampai kepermukaan cairan.
GUNA DARI PADA ULLAGE ADALAH :
1. Mengetahui Innage.
2. Memperoleh Volume.
3. Sebagai ruang muai zat cairan.
1. Mengetahui Innage.
2. Memperoleh Volume.
3. Sebagai ruang muai zat cairan.
Berat muatan cair yang diangkut oleh kapal dengan menggunakan tanki-tankinya dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
W : V x BJ
dimana W = Weight.
V = Volume zat cair.
Bj = Berat Jenis Zat cair.
V = Volume zat cair.
Bj = Berat Jenis Zat cair.
Volume zat cair dapat diperoleh dari table kalibrasi pada setiap tanki berdasarkan Ullage.
Berat Jenis zat cair sangat dipengaruhi oleh suhu dari zat cair tersebut, sehingga untuk mendapatkan Berat jenis yang sebenarnya, maka pada saat pengukuran ullage, juga mengukur suhu zat cair tersebut.
Jika suhu zat cair naik, maka Bj zat cair tersebut mengecil dan sebaliknya jika suhu zat cair turun, maka Bj zat cair membesar.
Menghitung BJ zat cair berdasarkan suhu zat Cair tesebut adalah :
S2 = S1 {1 – α ( t2 – t1 )}
Dimana :
S2 = Bj. Zat cair pada suhu t2
S1 = Bj. Zat cair pada suhu t1
α = Coefisien muai zat cait tersebut
t2 = Suhu pada saat pengukuran
t1 = Suhu standard zat cair ( 15,6°C / 60°F)
S2 = Bj. Zat cair pada suhu t2
S1 = Bj. Zat cair pada suhu t1
α = Coefisien muai zat cait tersebut
t2 = Suhu pada saat pengukuran
t1 = Suhu standard zat cair ( 15,6°C / 60°F)
Pihak Industry petroleum menyusun daftar Koefisien Muai dari berat jenis cairan dalam bentuk Koefisien Koreksi berat jenis yang dapat digunakan secara langsung pada berat jenis, sehingga dapat disesuaikan dengan perubahan-perubahan suhu.
Koefisien Koreksi berat jenis menggantikan bentuk S1α, yakni Perkalian antara Berat jenis dengan Koefisien muai pada suhu t1 , yang diberi Lambang “C” sehingga rumus menjadi :
S2 = S1 {1 – α ( t2 – t1 )}
S2 = S1 – S1α ( t2 – t1 )
S2 = S1 – C ( t2 – t1 )
S2 = S1 – S1α ( t2 – t1 )
S2 = S1 – C ( t2 – t1 )
Contoh – 1.
Sebuah kapal tanker memiliki tanki No. 2 berisi minyak sebanyak 864 m³ dimana Berat jenis minyak tersebut 0.928 ton/m³. Hitunglah berat minyak tersebut.
Jawab.
W = Volume x Berat jenis
= 864 m³ x 0,928 ton/m³.
= 801,792 ton
= 864 m³ x 0,928 ton/m³.
= 801,792 ton
Contoh – 2.
Sebuah kapal tanker memiliki tanki N0. 4 berisi minyak sebanyak 2765 m³ dengan Berat jenis = 0.792 ton/m³ (60°F). Temperatur rata-rata minyak tersebut = 83°F. Jika Koefisien koreksi Berat jenis = 0,00042/°F, Hitunglah berat minyak tersebut.
Jawab.
W = Volume x Berat jenis
Bj muatan pada suhu pengukuran ( 83°F)
S2 = S1 {1 – α ( t2 – t1 )}
S2 = 0,792 – 0,00042 ( 83 – 60 )
S2 = 0,792 – 0,00966
S2 = 0,78234
W = Volume x Berat jenis
= 2765 m³ x 0,78234 ton/m³.
= 2163,170 ton
Bj muatan pada suhu pengukuran ( 83°F)
S2 = S1 {1 – α ( t2 – t1 )}
S2 = 0,792 – 0,00042 ( 83 – 60 )
S2 = 0,792 – 0,00966
S2 = 0,78234
W = Volume x Berat jenis
= 2765 m³ x 0,78234 ton/m³.
= 2163,170 ton
API GRAVITY = AMERICAN PETROLEUM INDUSTRY
Dalam Versi Amerika, Berat Jenis minyak dinyatakan dalam satuan tersendiri yang dikenal / disebut API Gravitty.
Hubungan antara API Gravity dengan BJ minyak pada suhu (temperature) standard (60°F atau 15,6°C) adalah :


RATE OF FLOW ( ROF)
Banyaknya cairan (minyak) yang mengalir ke atau dari Tanki tergantung dari diameter pipa yang digunakan serta kecepatan (speed) cairan dalam pipa tersebut.
Banyaknya cairan (minyak) yang mengalir ke atau dari Tanki tergantung dari diameter pipa yang digunakan serta kecepatan (speed) cairan dalam pipa tersebut.
ROF = Л r² x Vo.
r = Jari-jari (m)
Vo = Kecepatan cairan dalam pipa (m/sec).
ROF = Volume cairan / Time in second (m³/sec).
Time in hours = Volume Cairan /ROF x 1/3600.
r = Jari-jari (m)
Vo = Kecepatan cairan dalam pipa (m/sec).
ROF = Volume cairan / Time in second (m³/sec).
Time in hours = Volume Cairan /ROF x 1/3600.
Sumber :Materi Diklat pelaut
0 Komentar Untuk "Ullage dan Innage"
Posting Komentar