Permesinan Bantu 3
Kisi-Kisi UKP Permesinan Bantu 3
1.a.Dengan cara bagaimana kita dapat meniadakan gaya aksial pada sebuah pompa sentrifugal dengan pemasukan tunggal? Jelaskan dengan sketsa.
b.Tentukan arah dan besar gaya aksial jika:
Diameter luar dari kipas = 0,4 meter
Diameter dari cincin penutupan (mouth ring) pada sisi penutupan saja = 0,2 meter
Diameter dari poros = 0,04 meter
Tekanan atmosfir = 10 mka
Tekanan kempa sesudah kipas = 25 mka diukur dengan sebuah manometer kempa. Manometer uap menunjukkan = 6 mka.
Jawab:
a. Cara meniadakan gaya aksial (axial force) pada pompa centrifugal dengan pemasukan tunggal dapat dilakukan dengan:
- Cara pemasngan impeller:
Impeller pada pompa sentrifugal dapat dipasang/disangga dengan bantalan pada kedua ujung porosnya maupun hanya salah satu ujungnya saja (overhung).
Pada pemasangan overhung, penggunaan seal hanya pada salah satu sisi saja sehingga dengan mudah akan terjadi peningkatan dari lekukan / defleksi pada poros.
b.Tentukan arah dan besar gaya aksial jika:
Diameter luar dari kipas = 0,4 meter
Diameter dari cincin penutupan (mouth ring) pada sisi penutupan saja = 0,2 meter
Diameter dari poros = 0,04 meter
Tekanan atmosfir = 10 mka
Tekanan kempa sesudah kipas = 25 mka diukur dengan sebuah manometer kempa. Manometer uap menunjukkan = 6 mka.
Jawab:
a. Cara meniadakan gaya aksial (axial force) pada pompa centrifugal dengan pemasukan tunggal dapat dilakukan dengan:
- Cara pemasngan impeller:
Impeller pada pompa sentrifugal dapat dipasang/disangga dengan bantalan pada kedua ujung porosnya maupun hanya salah satu ujungnya saja (overhung).
Pada pemasangan overhung, penggunaan seal hanya pada salah satu sisi saja sehingga dengan mudah akan terjadi peningkatan dari lekukan / defleksi pada poros.
Pada impeller yang disangga pada kedua ujungnya biasanya digunakan untuk memompakan dengan kapasitas besar dapat di buat impeller dengan double suction, ini juga direncanakan untuk menyeimbangkan gaya axial yang terjadi. Untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas pompa yang tinggi maka dapat di konstruksikan dengan pemasangan impeller lebih dari satu atau jamak (multi-stage). Untuk membantu menghilangkan gaya axial dari impeller jamak tersebut maka dapat dilakukan pemasangan impeller dengan posisi berlawanan (back to back).
b.Tentukan arah dan besar gaya aksial, jika:
Diketahui:
D1 = 0,2 m = 20 cm
D2 = 0,4 m = 40 cm
Ds = 0,04 m = 4 cm
Ha = 10 mka
Hcp = 25 mka
Hu = 6 mka
g (pecepatan gravitasi) = 9,8 m/det
Ditanya:
- Arah gaya Aksial…..?
- Fa…….?
Penyelesaian :
Arah gaya aksial pada pompa sentrifugal adalah gaya yang terjadi pada saat fluida memasuki suction side sampai impeller. Arah gaya aksial tersebut bisa dari kiri ke kanan, dari kanan ke kiri atau dari bawah ke atas tergantung posisi dan kedudukan (konstruksi) dari suction pipe. Selanjutnya dari impeller ke discharge gayanya dirubah menjadi Radial Force.
▶️ Hcp = Ha + Hu + Hp
25 = 10 + 6 + Hp » 25 = 16 Hp
Hp = 25 / 16 » Hp = 1,56 m = 156 cm
Diketahui:
D1 = 0,2 m = 20 cm
D2 = 0,4 m = 40 cm
Ds = 0,04 m = 4 cm
Ha = 10 mka
Hcp = 25 mka
Hu = 6 mka
g (pecepatan gravitasi) = 9,8 m/det
Ditanya:
- Arah gaya Aksial…..?
- Fa…….?
Penyelesaian :
Arah gaya aksial pada pompa sentrifugal adalah gaya yang terjadi pada saat fluida memasuki suction side sampai impeller. Arah gaya aksial tersebut bisa dari kiri ke kanan, dari kanan ke kiri atau dari bawah ke atas tergantung posisi dan kedudukan (konstruksi) dari suction pipe. Selanjutnya dari impeller ke discharge gayanya dirubah menjadi Radial Force.
▶️ Hcp = Ha + Hu + Hp
25 = 10 + 6 + Hp » 25 = 16 Hp
Hp = 25 / 16 » Hp = 1,56 m = 156 cm
Fa = π (D1 . D2 . Ds) + Hp
g
Fa = 3,14 ( 20 . 40 . 4 ) + 156
9,8
= 3,14 ( 3200) + 1,56
9,8
= 10204 / 9,8 = 1041,2 gram
= 1,04 kg
g
Fa = 3,14 ( 20 . 40 . 4 ) + 156
9,8
= 3,14 ( 3200) + 1,56
9,8
= 10204 / 9,8 = 1041,2 gram
= 1,04 kg
2.Jelaskan Fungsi dan dimana pemasangannya dari peralatan mesin pendingin (Refrigerating machine) yang disebut dibawah ini:
a.Thermostatic Expansion valve
b.Selenoide valve
c.Thermostat
d.Perostat
e.Perostat diferensial
f.Oil separator
Jawab:
a.Thermostatic Expansion valve, berfungsi: untuk menuunkan tekanan refrigerant yang sama dengan tekanan kondensasi menjadi tekanan penguapan atau tekanan evaporator dengan mengatur banyaknya refigerant yang keluar dari katup ekspansi atau yang masuk ke evaporator dengan jalan pencekikan.
▶️Letaknya sebelum evaporator dan setelah selenoide valve.
b.Selenoide valve, berfungsi: sbgai pengatur untuk membuka dan menutup aliran media pendingin (freon) kedalam system.
▶️Letaknya antara sebelum katup ekspansi dan thermostat dan setelah distributor.
c.Thermostat, berfungsi: sbgai pengontrol dari system pengendalian otomat yg menerima 2 masukan yaitu referency input dan feedback input.
▶️Letaknya sebelum evaporator dan sesudah solenoid valve.
d.Presostat, berfungsi: untuk pengaturan compressor terhadap tekanan terlalu rendah dan tekanan menghentikan compressor.
▶️Letaknya sebelum Kompressor dan setelah back pressure valve.
e.Perostat differensial, berfungsi: Sebagai alat pengatur Kompressor terhadap tekanan terlalu tinggi dari batas yang telah ditentukan sehingga dapat menghentikan kerja compressor.
f.Oil separator, berfungsi: untuk memisahkan/ membersihkan uap refrigerant dari minyak lumas yang terbawa ke system dan berasal dari crankease kompresor dan dikembalikan ke dalam crankease (karter )lagi.
▶️Letaknya sebelum kondenssor dan setelah compressor.
a.Thermostatic Expansion valve
b.Selenoide valve
c.Thermostat
d.Perostat
e.Perostat diferensial
f.Oil separator
Jawab:
a.Thermostatic Expansion valve, berfungsi: untuk menuunkan tekanan refrigerant yang sama dengan tekanan kondensasi menjadi tekanan penguapan atau tekanan evaporator dengan mengatur banyaknya refigerant yang keluar dari katup ekspansi atau yang masuk ke evaporator dengan jalan pencekikan.
▶️Letaknya sebelum evaporator dan setelah selenoide valve.
b.Selenoide valve, berfungsi: sbgai pengatur untuk membuka dan menutup aliran media pendingin (freon) kedalam system.
▶️Letaknya antara sebelum katup ekspansi dan thermostat dan setelah distributor.
c.Thermostat, berfungsi: sbgai pengontrol dari system pengendalian otomat yg menerima 2 masukan yaitu referency input dan feedback input.
▶️Letaknya sebelum evaporator dan sesudah solenoid valve.
d.Presostat, berfungsi: untuk pengaturan compressor terhadap tekanan terlalu rendah dan tekanan menghentikan compressor.
▶️Letaknya sebelum Kompressor dan setelah back pressure valve.
e.Perostat differensial, berfungsi: Sebagai alat pengatur Kompressor terhadap tekanan terlalu tinggi dari batas yang telah ditentukan sehingga dapat menghentikan kerja compressor.
f.Oil separator, berfungsi: untuk memisahkan/ membersihkan uap refrigerant dari minyak lumas yang terbawa ke system dan berasal dari crankease kompresor dan dikembalikan ke dalam crankease (karter )lagi.
▶️Letaknya sebelum kondenssor dan setelah compressor.
3.Jelaskan perbedaan System hydrolik steering gear dan system electric steering gear.
Jawab:
Kemudi Hydrolik ad: System kemudi yang menggunakan media penggerak Oli.
Kemudi Electric ad: System kemudi kerjanya menggunakan tenaga Listrik.
Jawab:
Kemudi Hydrolik ad: System kemudi yang menggunakan media penggerak Oli.
Kemudi Electric ad: System kemudi kerjanya menggunakan tenaga Listrik.
4.Pada mesin pendingin terdapat 2 system yang digunakan yaitu system tidak langsung (sirkulasi) dan system langsung (brine).
Uraikan mesin pendingin udara (AC) dan prinsip kerja serta perawatannya.
Jawab:
Jawab:
✔️Sistim pendinginan langsung pada instalasi mesin pendingin adalah dimana coil pendingin langsung mendinginkan ruangan-ruangan pendingin.
✔️Sistim pendinginan tidak langsung pada instalasi mesin pendingin yang berisi bahan pendingin mendinginkan air brine, selanjutnya mendinginkan ruang pendingin.
Prinsip kerja Air Conditioning (AC):
-Panas ruang pendingin evaporator diserap oleh refrigerant yg diuapkan dalam evaporator. Akibat pengambilan panas tsb maka suhunya turun.
-Uap refrigerant yg membawa panas dari evaporator dihisap oleh compressor.
-Oleh compressor, uap refrigerant dingin dan bertekanan rendah dikompresikan sehingga menjadi uap refrigerant bersuhu dan bertekanan tinggi dan dialirkan ke kondensor.
-Di kondensor, uap refrigerant panas dan bertekanan tinggi mengalami pengembunan (kondensasi) dan berubah menjadi cairan akibat proses pendinginan oleh air laut yg masuk ke kondensor.
-Cairan refrigerant bertekanan tinggi selanjutnya oleh katup ekspansi diturunkan tekanannya dan volumenya dikembangkan (Diekspansi) sehingga tekanan refrigerantnya menjadi rendah (turun) dan berbentuk kabut untuk diuapkan di evaporator.
-Oleh penurunan tekanan tersebut, maka disekeliling evaporator terjadi penurunan suhu sehingga menjadi dingin akibat penyerapan panas ke refrigerant, selanjutnya suhu dingin tersebut oleh blower / fan ditiupkan ke seluruh ruangan (cabin).
Cara Perawatan AC:
-Chek tekanan Freon pada Kompresor, bila kurang ditambah.
-Periksa tekanan Oli pada Kompressor, bila kurang ditambah.
-Chek kebocoran pada system, jika terdeteksi ada kebocoran segera diperbaiki.
-Periksa kebersihan filter Evaporator, jika terdapat banyak debu dan jelaga2 supaya dibersihkan.
-Periksa kekencangan V – Belt Blower (fan), jika longgar segera diganti.
-Bersihkan kondensor secara berkala.
✔️Sistim pendinginan tidak langsung pada instalasi mesin pendingin yang berisi bahan pendingin mendinginkan air brine, selanjutnya mendinginkan ruang pendingin.
Prinsip kerja Air Conditioning (AC):
-Panas ruang pendingin evaporator diserap oleh refrigerant yg diuapkan dalam evaporator. Akibat pengambilan panas tsb maka suhunya turun.
-Uap refrigerant yg membawa panas dari evaporator dihisap oleh compressor.
-Oleh compressor, uap refrigerant dingin dan bertekanan rendah dikompresikan sehingga menjadi uap refrigerant bersuhu dan bertekanan tinggi dan dialirkan ke kondensor.
-Di kondensor, uap refrigerant panas dan bertekanan tinggi mengalami pengembunan (kondensasi) dan berubah menjadi cairan akibat proses pendinginan oleh air laut yg masuk ke kondensor.
-Cairan refrigerant bertekanan tinggi selanjutnya oleh katup ekspansi diturunkan tekanannya dan volumenya dikembangkan (Diekspansi) sehingga tekanan refrigerantnya menjadi rendah (turun) dan berbentuk kabut untuk diuapkan di evaporator.
-Oleh penurunan tekanan tersebut, maka disekeliling evaporator terjadi penurunan suhu sehingga menjadi dingin akibat penyerapan panas ke refrigerant, selanjutnya suhu dingin tersebut oleh blower / fan ditiupkan ke seluruh ruangan (cabin).
Cara Perawatan AC:
-Chek tekanan Freon pada Kompresor, bila kurang ditambah.
-Periksa tekanan Oli pada Kompressor, bila kurang ditambah.
-Chek kebocoran pada system, jika terdeteksi ada kebocoran segera diperbaiki.
-Periksa kebersihan filter Evaporator, jika terdapat banyak debu dan jelaga2 supaya dibersihkan.
-Periksa kekencangan V – Belt Blower (fan), jika longgar segera diganti.
-Bersihkan kondensor secara berkala.
5.Gambarkan sebuah bejana udara yang dilengkapi dgn nama bagian2nya dan tunjukkan distribusi udara tersebut ke mesin induk dan mesin bantu.
Jawab:
Jawab:
Bejana Udara |
Keterangan gambar:
1.Bejana Udara 8.Ke Dewi2 sekoci
2.Main V/V 9.Ke kamar mesin
3.Regulator 10.Manometer
4.Dari Kompressor 11.Safety V/V
5.Ke M / E 12.Keran Cerat
6.Ke Generator 13.Drier/Pengering
7.Ke anjungan/Deck 14.Reduce V/V
1.Bejana Udara 8.Ke Dewi2 sekoci
2.Main V/V 9.Ke kamar mesin
3.Regulator 10.Manometer
4.Dari Kompressor 11.Safety V/V
5.Ke M / E 12.Keran Cerat
6.Ke Generator 13.Drier/Pengering
7.Ke anjungan/Deck 14.Reduce V/V
6.Apakah yang disebut ÏNCINERATOR”, jelaskan dan gambarkan?
Jawab:
INCINERATOR ad: Suatu pesawat bantu diatas kapal yang berfungsi untuk membakar limbah / sampah hasil proses pemisahan yang dilakukan baik oleh OWS, Seawage plant maupun sampah bentuk padat guna pencegahan pencemaran polusi dilaut.
Jawab:
INCINERATOR ad: Suatu pesawat bantu diatas kapal yang berfungsi untuk membakar limbah / sampah hasil proses pemisahan yang dilakukan baik oleh OWS, Seawage plant maupun sampah bentuk padat guna pencegahan pencemaran polusi dilaut.
Gambar skets Incenerator |
7.Jelaskan prinsip kerja dan cara pengoperasian dari Oil Separator.
Jawab:
Prinsip Kerja:
a.Memanfaatkan gaya sentrifugal yang terjadi terhadap endapan campuran cairan yang berbeda berat jaenisnya.
b.Gaya sentrifugal didapat dari pusaran air berminyak yang terjadi karena susunan pipa2 masuknya yang tidak konsentris (tegak lurus ke silinder / bejana OWS)
c.Air berminyak karena pusarannya ketika masuk ke dalam OWS bagian atas bejana, langsung turun ke pelat2 konis yang susunannya terbalik. Gelembung besar minyak akan naik kebagian atas kubah, sementara yang kecil tetap tinggal diruang atas. Selanjutnya melalui pipa2 tegak (riser pipe) gelembung kecil tadi akan naik berkumpul dgn gelembung besar melewati Riser Pipe.
d.Gelembung2 minyak akan terkumpul di Oil Collecting chamber dan selanjutnya keluar menuju Sludge tank bila dalam jumlah yang banyak.
e.Air bersih yang tertekan kebagian bawah akan keluar bejana melewati Three Way valve yang berfungsi mengeluarkan air bersih dibawah 15 ppm ke OB dan mengembalikan air ke Bilge bila kandungan air dan minyak diatas 15 ppm.
f.Untuk mempercepat proses pemindahan, maka digunakan Heater yang dipasang pada Oil Collecting Chamber, sementara untuk mengecek kondisi air atau minyak dapat dilakukan melalui cerat2 di dinding body OWS.
Cara Pengoperasian OWS:
Langkah Persiapan
a.Buka katup-katup yang terletak antara pompa got dan Oily Water Separator.
b.Tutup katup keluar sludge.
c.Buka katup yang terletak antara tabung pemisah pertama dan kedua.
d.Tutup katup yang terletak di atas tabung (katup pengeluaran minyak) kedua.
e.Buka semua test cook pada tabung pemisah.
f.Buka katup manometer yang terpasang di atas tabung.
g.Buka katup yang terletak pada pipa pengeluaran air bersih.
h.On-kan saklar Automatic Controller dan Oil Content Meter.
Langkah Pemasukan Air
a.Buka katup pengisapan air laut untuk pengisian air laut ke tabung.
b.Jalankan pompa got, saat air laut masuk ke tabung, udara dalam tabung akan keluar lewat Automatic Air Ventilation.
c.Periksa air laut pada tabung dengan melihat Test Cock, atur tekanan air 0,5 – 0,7 kg/cm2. Bila pada Test Cock air telah keluar, tutup test cock tabung pertama dan kedua.
d.Buka katup pengisapan air laut dan katup air got perlahan-lahan sampai akhirnya katup pengisapan air got terbuka penuh dan katup air laut tertutup.
e.Selama proses pemisahan pada OWS berlangsung, perhatikan lampu yang terdapat pada tabung kedua (lampu indicator) bila menyala berarti tingkat minyak dalam tabung tinggi, buka katup pengeluaran untuk mengalirkan minyak ke sludge tank, setelah lampu padam tutup kembali katup pengeluaran. Sedang pada tabung pertama, pembukaan katup pengeluaran minyak diatur oleh solenoid yang mendapat sinyal dari Oil Level Sensor melalui Automatic Controller.
f.Selama air got yang dibuang memenuhi batas yang diijinkan maka solenoid valve pada pipa pengeluaran air buangan tetap terbuka. Dan bila kandungan minyak air buangan tinggi, solenoid valve akan bekerja setelah mendapat sinyak dari Oil Content Meter sehingga menutup saluran pengeluaran pada katup tiga arah (three away valve) yang mengakibatkan air buangan tersebut akan kembali lagi ke bilge tank untuk diproses ulang pada OWS.
Langkah Pembilasan/ menghentikannya
Jawab:
Prinsip Kerja:
a.Memanfaatkan gaya sentrifugal yang terjadi terhadap endapan campuran cairan yang berbeda berat jaenisnya.
b.Gaya sentrifugal didapat dari pusaran air berminyak yang terjadi karena susunan pipa2 masuknya yang tidak konsentris (tegak lurus ke silinder / bejana OWS)
c.Air berminyak karena pusarannya ketika masuk ke dalam OWS bagian atas bejana, langsung turun ke pelat2 konis yang susunannya terbalik. Gelembung besar minyak akan naik kebagian atas kubah, sementara yang kecil tetap tinggal diruang atas. Selanjutnya melalui pipa2 tegak (riser pipe) gelembung kecil tadi akan naik berkumpul dgn gelembung besar melewati Riser Pipe.
d.Gelembung2 minyak akan terkumpul di Oil Collecting chamber dan selanjutnya keluar menuju Sludge tank bila dalam jumlah yang banyak.
e.Air bersih yang tertekan kebagian bawah akan keluar bejana melewati Three Way valve yang berfungsi mengeluarkan air bersih dibawah 15 ppm ke OB dan mengembalikan air ke Bilge bila kandungan air dan minyak diatas 15 ppm.
f.Untuk mempercepat proses pemindahan, maka digunakan Heater yang dipasang pada Oil Collecting Chamber, sementara untuk mengecek kondisi air atau minyak dapat dilakukan melalui cerat2 di dinding body OWS.
Cara Pengoperasian OWS:
Langkah Persiapan
a.Buka katup-katup yang terletak antara pompa got dan Oily Water Separator.
b.Tutup katup keluar sludge.
c.Buka katup yang terletak antara tabung pemisah pertama dan kedua.
d.Tutup katup yang terletak di atas tabung (katup pengeluaran minyak) kedua.
e.Buka semua test cook pada tabung pemisah.
f.Buka katup manometer yang terpasang di atas tabung.
g.Buka katup yang terletak pada pipa pengeluaran air bersih.
h.On-kan saklar Automatic Controller dan Oil Content Meter.
Langkah Pemasukan Air
a.Buka katup pengisapan air laut untuk pengisian air laut ke tabung.
b.Jalankan pompa got, saat air laut masuk ke tabung, udara dalam tabung akan keluar lewat Automatic Air Ventilation.
c.Periksa air laut pada tabung dengan melihat Test Cock, atur tekanan air 0,5 – 0,7 kg/cm2. Bila pada Test Cock air telah keluar, tutup test cock tabung pertama dan kedua.
d.Buka katup pengisapan air laut dan katup air got perlahan-lahan sampai akhirnya katup pengisapan air got terbuka penuh dan katup air laut tertutup.
e.Selama proses pemisahan pada OWS berlangsung, perhatikan lampu yang terdapat pada tabung kedua (lampu indicator) bila menyala berarti tingkat minyak dalam tabung tinggi, buka katup pengeluaran untuk mengalirkan minyak ke sludge tank, setelah lampu padam tutup kembali katup pengeluaran. Sedang pada tabung pertama, pembukaan katup pengeluaran minyak diatur oleh solenoid yang mendapat sinyal dari Oil Level Sensor melalui Automatic Controller.
f.Selama air got yang dibuang memenuhi batas yang diijinkan maka solenoid valve pada pipa pengeluaran air buangan tetap terbuka. Dan bila kandungan minyak air buangan tinggi, solenoid valve akan bekerja setelah mendapat sinyak dari Oil Content Meter sehingga menutup saluran pengeluaran pada katup tiga arah (three away valve) yang mengakibatkan air buangan tersebut akan kembali lagi ke bilge tank untuk diproses ulang pada OWS.
Langkah Pembilasan/ menghentikannya
a.Buka katup pengisapan air laut dan tutup katup pengisapan air got secara perlahan-lahan hingga katup pengisapan air got tertutup penuh dan katup pengisapan air laut terbuka secukupnya.
b.Biarkan proses pembilasan dalam tabung berlangsung beberapa saat (15 mnt).
b.Biarkan proses pembilasan dalam tabung berlangsung beberapa saat (15 mnt).
c.Stop Bilge pump.
d.Tutup katup pngisian air laut, katup antara tabung pertama dan kedua serta katup pembuangan keluar kapal.
e.Off-kan saklar Automatic Controller, Oil Content Meter dan Bilge pump.
d.Tutup katup pngisian air laut, katup antara tabung pertama dan kedua serta katup pembuangan keluar kapal.
e.Off-kan saklar Automatic Controller, Oil Content Meter dan Bilge pump.
8.a.Sebutkanlah jenis alat-alat pengatur Automatis yang dipasang pada “Marine Refregeration Plant” dan jelaskan kegunaannya masing-masing.
b.Buatlah skema/gambar sket sebuah “SolenoidValue” lengkap dengan bagian-bagian pokoknya, kemudian terangkan prinsip cara kerjanya.
Jawab:
a.Alat2 Pengatur Automatis pada M. Pendingin:
Temperature Control (Pengatur suhu / Sensor bulb), berfungsi: Untuk mengatur suhu dalam ruangan dimana sensor bulb ini dapat menghentikan Kompressor dengan memutuskan aliran listrik dan menghubungkan kembali aliran listrik secara otomat.
Evaporator Defrost Control, berfungsi: Untuk mencairkan es dan bunga es yang terbentuk pada evaporator, dimana pada rusuk2 atau diantara pipa2 evaporator dipasang Power Element Bulb. Bila terbentuk es pd evaporator, kontak akan terbuka dan compressor akan berhenti, sedangkan Fan motor dpt ikut berhenti atau terus berjalan. Apabila es pada evaporator telah mencair semuanya, maka suhu evaporator akan naik dan kontak akan tertutup kembali sehingga compressor kembali berjalan.
Pressure Control (Control tekanan lebih), berfungsi: Untuk mencegah apabila di pipa tekan terjadi kelebihan tekanan maka kontak akan terbuka dan memutus arus ke compressor sehingga Compressor mati.
Compressor Overload Motor Protector, berfungsi: Untuk mencegah terjadinya kelebihan beban pada Compressor atau putaran Compressor berat maka secara otomatis akan memutus arus sehingga Compressor mati.
b.Gambar skets Selenoide Valve:
Jawab:
a.Alat2 Pengatur Automatis pada M. Pendingin:
Temperature Control (Pengatur suhu / Sensor bulb), berfungsi: Untuk mengatur suhu dalam ruangan dimana sensor bulb ini dapat menghentikan Kompressor dengan memutuskan aliran listrik dan menghubungkan kembali aliran listrik secara otomat.
Evaporator Defrost Control, berfungsi: Untuk mencairkan es dan bunga es yang terbentuk pada evaporator, dimana pada rusuk2 atau diantara pipa2 evaporator dipasang Power Element Bulb. Bila terbentuk es pd evaporator, kontak akan terbuka dan compressor akan berhenti, sedangkan Fan motor dpt ikut berhenti atau terus berjalan. Apabila es pada evaporator telah mencair semuanya, maka suhu evaporator akan naik dan kontak akan tertutup kembali sehingga compressor kembali berjalan.
Pressure Control (Control tekanan lebih), berfungsi: Untuk mencegah apabila di pipa tekan terjadi kelebihan tekanan maka kontak akan terbuka dan memutus arus ke compressor sehingga Compressor mati.
Compressor Overload Motor Protector, berfungsi: Untuk mencegah terjadinya kelebihan beban pada Compressor atau putaran Compressor berat maka secara otomatis akan memutus arus sehingga Compressor mati.
b.Gambar skets Selenoide Valve:
Selenoid valve |
Keterangan Gambar:
1.Sumber electric 6.Sepatu Pegas
2.Inti besi 7.Katup
3.Kumparan 8.Seating / dudukan
4.Magnet Permanen 9.Fluida inlet
5.Pegas 10.Fluida Outlet
Prinsip Kerja Selenoid valve:
-System kerja alat ini adalah electric.
-Bila menerima Sinyal dari sensor atau thermostatic control, maka selenoide valve akan bekerja secara otomat untuk menutup dan membuka valve / katup, dimana sebagai pengatur aliran media (Fluida) yang akan masuk ke dalam system yang telah di setting (diatur) sesuai kebutuhan Yang diinginkan.
1.Sumber electric 6.Sepatu Pegas
2.Inti besi 7.Katup
3.Kumparan 8.Seating / dudukan
4.Magnet Permanen 9.Fluida inlet
5.Pegas 10.Fluida Outlet
Prinsip Kerja Selenoid valve:
-System kerja alat ini adalah electric.
-Bila menerima Sinyal dari sensor atau thermostatic control, maka selenoide valve akan bekerja secara otomat untuk menutup dan membuka valve / katup, dimana sebagai pengatur aliran media (Fluida) yang akan masuk ke dalam system yang telah di setting (diatur) sesuai kebutuhan Yang diinginkan.
9.a.Sebutkan jenis-jenis Heat Exchangers yang banyak dipakai dikapal Niaga dan jelaskan pula kegunaannya masing-masing.
b.Buatlah gambar sket sebuah “Marine Surface Condenser” lengkap dengan bagian-bagian pokoknya dan Kemudian jelaskan teknik perawatannya.
Jawab:
a.Jenis2 Heat Exchanger:
Heat Exchanger yang memberi panas:
- Heater, berfungsi: Memanaskan suatu media /Zat cair tanpa merubah bentuk.
- Evaporator, berfungsi: Menguapkan media / zat cair dari bentuk Cair ke gas.
Heat Exchanger yang mengambil Panas:
- Cooler, berfungsi: Mendinginkan / menurunkan temperatur media / zat cair dari suhu tinggi ke suhu lebih rendah tanpa merubah bentuk.
- Condensor, berfungsi: Mendinginkan media / uap bekas kemudian dikondensasikan sehingga uap / gas berubah bentuk menjadi Cair.
b.Gambar skets Marine Surface Condensor:
b.Buatlah gambar sket sebuah “Marine Surface Condenser” lengkap dengan bagian-bagian pokoknya dan Kemudian jelaskan teknik perawatannya.
Jawab:
a.Jenis2 Heat Exchanger:
Heat Exchanger yang memberi panas:
- Heater, berfungsi: Memanaskan suatu media /Zat cair tanpa merubah bentuk.
- Evaporator, berfungsi: Menguapkan media / zat cair dari bentuk Cair ke gas.
Heat Exchanger yang mengambil Panas:
- Cooler, berfungsi: Mendinginkan / menurunkan temperatur media / zat cair dari suhu tinggi ke suhu lebih rendah tanpa merubah bentuk.
- Condensor, berfungsi: Mendinginkan media / uap bekas kemudian dikondensasikan sehingga uap / gas berubah bentuk menjadi Cair.
b.Gambar skets Marine Surface Condensor:
Marine surface Condensor |
Keterangan gambar:
a.Sea water in g.Packing
b.Sea water out h.Cover
c.Steam in i.Pipe
d.Steam out j.Movable plate
e.Bolt and nut k.Shell.
f.Fixed tube
Teknik Perawatannya:
- Bersihkan secara berkala tube2 Condensor sesuai dgn petunjuk manual book.
- Lapisi Cover condenssor dgn cat anti fouling serta mengganti zjnk anodenya bila udah aus / habis guna mencegah korosive.
- Pastikan rubber gasket kondenssor dalam keadaan laik pakai (tdk rusak).
a.Sea water in g.Packing
b.Sea water out h.Cover
c.Steam in i.Pipe
d.Steam out j.Movable plate
e.Bolt and nut k.Shell.
f.Fixed tube
Teknik Perawatannya:
- Bersihkan secara berkala tube2 Condensor sesuai dgn petunjuk manual book.
- Lapisi Cover condenssor dgn cat anti fouling serta mengganti zjnk anodenya bila udah aus / habis guna mencegah korosive.
- Pastikan rubber gasket kondenssor dalam keadaan laik pakai (tdk rusak).
10.Buatlah skema suatu ““Marine Refregeration Plant” yang terdiri dari tiga Cold Room. Kemudian terangkan cara/teknik pengoperasiannya/starting dan stopping.
Jawab:
Skema Marine Refrigerant Plant dengan 3 ruang dingin:
Jawab:
Skema Marine Refrigerant Plant dengan 3 ruang dingin:
Skema Marine Refrigerant Plant |
Keterangan gambar:
1.Kompressor 7.Selenoid valve
2. Oil separator 8.Ekspansion valve
3. Kondensor 9.Meat room
4. Receiver 10.Fish room
5.Dehydrator/Dryer 11.Vegetable room
6.Distributor 12.Back Pressure valve
Cara mengoperasikan (Start & Stop):
Persiapan sebelum mesin pendingin di start:
1.Periksa sumber listrik ( power) pd MCB.
2.Periksa minyak lumas pada crank case compressor
3.Periksa katup masuk dan keluar air pendingin kondensor serta tekanannya
4.Periksa jumlah freon
5.Periksa katup-katup pada system
6.Periksa kondisi v - belt
7.Periksa suhu kamar pendingin sebelum mesin pendingin di jalankan
8.Jalankan Kompressor.
Pekerjaan sesudah di start:
1.periksa bunyi abnormal / temperatur pada kompressor
2.Periksa kemungkinan teriadi kebocoran pada system freon
3.Periksa tekanan kerja normal pada pressure gauge suction dan discharge
4.Periksa tekanan / temperatur air pendingin kondensor
5.Periksa penyerapan panas pada ruang evaporator
6.Jalankan Blower / Fan.
Pekerjaan saat mesin pendingin stop:
Matikan Blower.
1.Hentikan kerja kompressor, setelah freon terkumpul di kondensor
2.Tutup kran pada receiver apabila di stop dalam waktu lama
3.Melakukan defrosting (menghilangkan bunga-bunga es) pada evaporator
4.Tutup stop valve ke kompressor, biarkan selama beberapa menit sampai semua gas refrigerant berubah menjadi cair
5.Matikan sumber listrik (off power)
1.Kompressor 7.Selenoid valve
2. Oil separator 8.Ekspansion valve
3. Kondensor 9.Meat room
4. Receiver 10.Fish room
5.Dehydrator/Dryer 11.Vegetable room
6.Distributor 12.Back Pressure valve
Cara mengoperasikan (Start & Stop):
Persiapan sebelum mesin pendingin di start:
1.Periksa sumber listrik ( power) pd MCB.
2.Periksa minyak lumas pada crank case compressor
3.Periksa katup masuk dan keluar air pendingin kondensor serta tekanannya
4.Periksa jumlah freon
5.Periksa katup-katup pada system
6.Periksa kondisi v - belt
7.Periksa suhu kamar pendingin sebelum mesin pendingin di jalankan
8.Jalankan Kompressor.
Pekerjaan sesudah di start:
1.periksa bunyi abnormal / temperatur pada kompressor
2.Periksa kemungkinan teriadi kebocoran pada system freon
3.Periksa tekanan kerja normal pada pressure gauge suction dan discharge
4.Periksa tekanan / temperatur air pendingin kondensor
5.Periksa penyerapan panas pada ruang evaporator
6.Jalankan Blower / Fan.
Pekerjaan saat mesin pendingin stop:
Matikan Blower.
1.Hentikan kerja kompressor, setelah freon terkumpul di kondensor
2.Tutup kran pada receiver apabila di stop dalam waktu lama
3.Melakukan defrosting (menghilangkan bunga-bunga es) pada evaporator
4.Tutup stop valve ke kompressor, biarkan selama beberapa menit sampai semua gas refrigerant berubah menjadi cair
5.Matikan sumber listrik (off power)
UKP ATT III Permesinan Bantu
0 Komentar Untuk "Permesinan Bantu 3"
Posting Komentar