Teknologi Bahan ATT-II (2)
Pembuatan Baja Tuang
Dapur kubah |
Sebelumnya : Metalurgi Baja dan Besi TuangUntuk memperoleh baja dan besi Tuang, seperti telah dijelaskan terdahulu, sebagian besi kasar hasil dapur tinggi dipisahkan, dan diolah menjadi balok tuang. Balok tuang inilah yang dijadikan bahan baku besi dan baja tuang yang kemudian dilebur lagi didalam oven kubah atau didalam oven induksi.
Hasil oven ini adalah baja tuang dan atau besi tuang, yang pada prinsipnya dibedakan dari kadar arang atau karbon yang terkandung didalamnya, yaitu :
✔️ Mild steel atau baja ringan, yang mempunyai kadar arang (karbon) < 0,3 %
✔️ Medium-carbon steel atau baja carbon menengah, kadar arang 0,4 - 0,6 %
✔️ Cast iron atau besi tuang, mempunyai kadar arang 2,5 - 3,6 %
✔️ High carbon steel kadar arang 0,7 - 1,5 %
✔️ High speed steel : high carbon steel ditambah cobalt, nickel, chrome.
✔️ Mild steel atau baja ringan, yang mempunyai kadar arang (karbon) < 0,3 %
✔️ Medium-carbon steel atau baja carbon menengah, kadar arang 0,4 - 0,6 %
✔️ Cast iron atau besi tuang, mempunyai kadar arang 2,5 - 3,6 %
✔️ High carbon steel kadar arang 0,7 - 1,5 %
✔️ High speed steel : high carbon steel ditambah cobalt, nickel, chrome.
Selain jenis-jenis hasil oven kubah dan oven induksi tersebut, untuk besi tuang juga dibedakan antara besi besi tuang abu-abu dan besi Tuang putih.
Besi Tuang abu-abu, dibuat dari besi kasar abu-abu dengan kadar silisium tinggi antara 1,5 - 5,5 % dan kadar mangaan rendah, sehingga pembentukan arang bebas meningkat, dan mengurangi kadar arang didalam besi kasar. Besi tuang abu-abu setelah didinginkan mengandung grafit, yang muncul sebagai pelat tipis dalam besi tuang dan disebut lamel. Lamel tidak menerima gaya tarik, dan dianggap sebagai keretakan dalam bahan, yang diisi oleh grafit. Besi ini mempunyai kekuatan tarik dan regang sangat kecil. Kekuatan tekan tinggi, dapat meredam suara dan getaran. Mempunyai sifat luncur yang baik. Karena pemuaian besar tetapi penyusutan kecil, besi ini menjadi berpori. Warna kelabu berasal dari bidang-bidang dimana terdapat grafit yang berwarna abu-abu.
Besi Tuang Putih dibuat dari besi kasar putih, kadar silisium rendah (0,5%) dan mangaan tinggi. Mengandung banyak sementit yang keras tetapi rapuh. Kekerasan tinggi, kekuatan tarik sangat rendah dan regang kecil. Warnanya yang putih diperoleh dari bidang-bidang patah yang berisi sementit putih.
Jenis, Sifat dan Penggunaan Baja
Secara umum, baja dibagi menjadi :
1. Baja campuran
2. Baja tanpa campuran
Secara umum, baja dibagi menjadi :
1. Baja campuran
2. Baja tanpa campuran
Berdasarkan kandungan arang nya (C), baja dibagi :
1. Baja kontruksi ➡️ 0,0 - 0,3%
2. Baja mesin ➡️ 0,3 - 0,6 %
3. Baja perkakas ➡️ 0,6 - 1,5 %
⚪Perkakas pukul 0,6 - 0,9 %
⚪Perkakas potong 0.9 - 1,2 %
⚪Perkakas ukur 1,2 - 1,5 %
1. Baja kontruksi ➡️ 0,0 - 0,3%
2. Baja mesin ➡️ 0,3 - 0,6 %
3. Baja perkakas ➡️ 0,6 - 1,5 %
⚪Perkakas pukul 0,6 - 0,9 %
⚪Perkakas potong 0.9 - 1,2 %
⚪Perkakas ukur 1,2 - 1,5 %
Besi Tuang (cast iron) umumnya mempunyai kadar arang 2,5 hingga 3,6 %.
Adapun menurut Pembuatan nya, baja dibagi menjadi baja tempa dan baja rol (cenai).
Sifat-sifat baja, baik campuran maupun tanpa campuran, secara umum ditentukan oleh kadar arang nya, dan untuk mengetahui Sifat-sifat nya, kita perlu tahu titik lumer akhir dan sifat dapat di tuang, kekerasan, kekuatan tarik dan regangan serta batas regangan, dimana akan diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi kadar arang nya, maka :
1. Titik lumer nya semakin turun
2. Kekerasan bertambah
3. Kekuatan tarik bertambah
4. Batas regang bertambah, dan
5. Regangan menurun
1. Titik lumer nya semakin turun
2. Kekerasan bertambah
3. Kekuatan tarik bertambah
4. Batas regang bertambah, dan
5. Regangan menurun
Selanjutnya : Jenis, Sifat & Penggunaan Baja
Teknologi Bahan ATT-II
0 Komentar Untuk "Teknologi Bahan ATT-II (2)"
Posting Komentar